Hallo semua pengunjung blog!^^
Kali ini saya mau share tentang ketidakjadian
saya pasang behel ke ahli gigi. Pertama-tama, saya mau jelasin dulu apa itu
ahli gigi. Dari ulasan kompasiana yang baru saja saya baca saya menyimpulkan
kalau AHLI GIGI adalah orang yang menangani permasalahan gigi tetapi tidak
memiliki kemampuan klinis yang terpadu dengan ilmu pengetahuan mengenai anatomi
rongga mulut, kesehatan, serta ilmu pendukung lainnya. Jadi, Ahli gigi hanya
melakukan pembenahan masalah gigi berdasarkan pengalaman saja tanpa mempelajari
seluk beluk ilmu pengetahuan tentang gigi. Jadi bias dibayangkan betapa
buruknya resiko yang harus ditanggung para “pasien” yang datang ke ahli gigi.
Ok, kembali ke poin utama..
Pada awal tahun 2012 saya sebenarnya ingin
memakai behel dengan alasan gigi depan maju dan gigi” pada acak”an. Berhubung
waktu itu, duit belum mencukupi maka godaan untuk cari solusi pasang behel yang
murah bermunculan. Awal sih cuwek” aja, karena saya tahu kalau pasang di ahli
gigi berbahaya dan saya tidak mungkin akan pasang behel ke sana. Walaupun saya
tahu bahayanya, tetapi ternyata itupun dapat terluluhkan. Iseng browsing
google, kepikiran behel murah membawa saya ke web yang mngiklankan behel murah.
Catatanya yang masang ahli gigi dan “dokter”. Testimoni pun disediakan di web
itu. Bahkan yang tidak kalah penting, cara promosinya pun boleh dibilang jitu.
Pemasang iklan menjelaskan tentang seluk beluk gigi dan behel. Mungkin kita yang
tidak cermat akan menilai kalau dengan penjelasan seperti itu pemasang behel cukup
tahu pengetahuan gigi dan pemasang ini “berbeda” dari ahli gigi” yang lain.
Apakah benar demikian? Saya juga pernah
berfikir kalau mereka bisa pasang, tahu masalah gigi, kan mereka ada control juga.
Saya bahkan pernah Tanya via sms, dan mereka juga menjawab pertanyaan seputar
gigi dengan santai dan teknis pemasangan serta hasilnya seperti apa.
Kemudian saya niat datang ke kliniknya,
hanya untuk melihat seperti apa sih tempatnya. Selain itu, saya juga sudah
menyediakan uang sekian untuk pasang di ahli gigi itu. Sekali lagi, saya ingin
pasang karena tergiur harga yang segitu murahnya. Pertama kali cari lokasinya
saya ga ketemu, apakah lokasinya fiktif? Saya kembali sms, kemudian dijelaskan
lokasinya secara detail. Berhubung hari mulai gelap, saya memutuskan mencari
hari berikutnya.
Nah, pada hari berikutnya setelah saya cari
berkali”, mengurutkan no. per no. jalan, akhirnya ketemu juga. Tetapi, saya
terkejut inikah yang namanya klinik behel? Betapa nggak, namanya saja
NamaKlinik+Laundry. Ini sebenarnya klinik apa laundry ya? Tetapi di dekatnya
laundry ada kios kecil dengan papan yang tertulis KlINIK KECANTIKAN! Nah ini
sudah pasti klinik yang dimaksud si Ahli Gigi. Saya nggak tahu apakah selain
buka laundry juga buka klinik itu atau hanya sekedar titip nama. Inilah yang
paling membuat saya ragu! Bener” ragu! Saat itu juga, saya memutuskan pulang
dan tidak jadi pasang behel disitu. Tambahan saja, kalau tadi ahli gigi
menjelaskan dengan santai dan meyakinkan saya kalau gigi saya beres teratasi walau
seberapa parah kasus gigi saya. Tetapi tentu, jawaban ini juga berbeda waktu
saya menanyakan ke spesialis ortho. Sp. Ort. Itu adalah gelar yang diberikan
kepada dokter gigi yang selesai mengambil S2 khusus behel dan inilah satu”
orang yang boleh dan berhak untuk praktek pemasangan behel di dunia kedokteran.
Saya pernah nanya langsung ketemuan ke orang yang sedang mengambil Sp. Ort,
tentang masalah gigi saya. Dan jawaban beliau pun, tidak serta merta menjawab
seutuhnya. Beliau pun tidak nyantai tidak seperti ahli gigi yang bilang kalau
gigi saya bias teratasi walau via sms, ketemu saya pun belum. Ada prosedur yang
harus dilalui dan pemasangan pun kalau giginya parah harus menunggu beberapa
hari untuk dipelajari dulu. Untuk kalian yang ingin pasang behel ke ahli gigi,
saya sarankan berfikir berkali”…