Pernah bertanya-tanya kenapa baterai rechargeable itu tertera 1.2 Volt sedangkan baterai biasa 1.5 volt? Sangat sulit menemukan baterai yang bisa diisi ulang mempunyai voltase yang 1.5. Hal ini karena kedua baterai itu tebuat dari bahan kimia yang berbeda, genk.
Baterai rechargeable itu menggunakan sel NiMh or NiCd yang memiliki sirkuit elektronik terbuka sebesar 1.2 volt. Sedangkan baterai biasa (abc, alkalin dan sbgnya) menggunakan sel Karbon Zinc atau Mangan-dioxide yang mempunyai sirkuit terbuka sebesar 1.5 volt. Umumya memang sih di perangkat elektronik yang biasa ditemukan itu terpampang tulisan menggunakan baterai 1.5 volt. Tapi faktanya digunakan yang 1.2 volt aja bisa jalan tuh. Kenapa bisa demikian?
|
baterai biasa |
|
baterai rechargeable |
Karena secara prinsip, baterai biasa itu tegangan awalnya 1.5 Volt dan saat baterai tsb digunakan secara perlahan-lahan tegangannya itu makin berkurang, menjadi 1.2 dan 1.0 dst hingga tegangan baterai tidak lagi kuat mengalirkan listrik untuk menjalankan perangkat sobat. Kalo dipikir-pikir ya pastilah dengan baterai 1.2 volt itu bisa karena baterai yang dikemas tulisan 1.5 volt tidak sepenuhnya konsisten dengan tegangan segitu. Baterai rechargeable menggunakan 1.2 volt karena baterai ini lebih stabil mengalirkan listrik yang bisa lama bertahan pada 1.2 volt hingga benar-benar mau habis dan baru menurun ke 1.0 volt dst.
Jadi ya, antara baterai rechargeable dengan baterai biasa tidak terlalu berpengaruh pada kinerja perangkat sobat yang menggunakan masing2 beterai tsb. Sama saja. Tapi memang sih, beberapa alat itu butuh voltase yang benar2 1.5 volt dan alat tsb akan berhenti berfungsi jika voltase baterai turun menjadi 1.2 volt. Tapi mungkin jika baterai tsb dipindahkan ke perangkat lain masih bisa berfungsi. Kalo di sekitar saya sih, semua perangkat yang butuh baterai AA walaupun ada tulisan pake baterai 1.5 volt tetapi pake baterai rechargeable maupun baterai biasa bisa jalan lancar kok. Apakah perangkat sobat juga sama?